tag:blogger.com,1999:blog-11570528626167606522024-03-19T04:39:41.994-07:00SMARTMANAJEMENHalaman Blog ini adalah sarana untuk berdiskusi sesama praktisi manajemen pendidikan.Irsan Rangkutihttp://www.blogger.com/profile/07917643330434579357noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-1157052862616760652.post-26377756785760796532009-07-31T11:11:00.000-07:002009-07-31T11:13:38.744-07:00Hancurkah Dunia Pendidikan Kita?<p class="file"><small> by Novanfarizi</small></p><p>Jika para teroris sudah sering me<strong>BOOM</strong>bardir gedung dan bangunan, itu sudah biasa! Tapi jika, siapa yang telah menjadi “Teroris pendidikan” yang telah mem<strong>BOOM</strong>bardir; menjadikan hancur lebur sistem pendidikan di negeri ini? Itu baru LUARR BIASAA! Dan inikah yang telah terjadi?</p><ul><li>Sistem yang tidak menghargai proses Belajar adalah proses dari tidak bisa menjadi bisa. Hasil akhir adalah buah dari kerja setiap proses yang dilalui. tapi proses ini sama sekali tidak dihargai; anak didik tidak pernah dinilai seberapa keras dia berusaha melalui proses. Melainkan hanya semata-mata ditentukan oleh ujian akhir.</li></ul><ul><li>Sistem yang hanya mengajari anak untuk menghafal bukan belajar dalam arti sesunguhnya. Apa beda belajar dengan menghafal? Produk dari sebuah pembelajaran kemampuan atau keahlian yang dikuasai terus menerus. Contoh yang paling sederhana adalah pada saat anak belajar sepeda. Mulai dari tidak bisa menjadi bisa, dan setelah bisa ia akan bisa terus sepanjang masa. Sementara produk dari menghafal adalah ingatan jangka pendek yang dalam waktu singkat akan cepat dilupakan. Perbedaan lain bahwa belajar membutuhkan waktu lebih panjang sementara menghafal bisa dilakukan hanya dalam 1 malam saja. Padahal pada hakekatnya Manusia dianugerahi susunan otak yang paling tinggi derajatnya dibanding mahluk manapun didunia. Fungsi tertinggi dari otak manusia tersebut disebut sebagai cara berpikir tingkat tinggi atau <em>high Quality Thinking</em>; yang direpresentasikan melalui kemampuan kreatif atau bebas mencipta serta berpikir analisis-logis; sementara fungsi menghafal hanyalah fungsi pelengkap. Keberhasilan seorang anak didik nanti bukan ditentukan oleh kemampuan hafalannya melainkan oleh kemampuan kreatif dan berpikir kritis analisis.</li></ul><ul><li>Sistem sekolah yang berfokus pada nilai-nilai yang biasanya diwakili oleh angka-angka biasanya dianggap sebagai penentu hidup dan matinya seorang siswa. Begitu sakral dan gentingnya arti sebuah nilai pelajaran sehingga semua pihak mulai guru, orang tua dan anak akan merasa rasah dan stress jika melihat siswanya mendapat nilai rendah atau pada umumnya dibawah angka 6 (enam). Setiap orang dikondisikan untuk berlomba-lomba mencapai nilai yang tinggi dengan cara apapun tak perduli apakah si anak didik terlihat sekarat untuk mencapainya. Nyatanya dalam kehidupan nyata, nilai pelajaran yang begitu dianggung-anggungkan oleh sekolah tersebut tidak berperan banyak dalam menentukan sukses hidup seseorang. Dan lucunya sebagian besar kita dapati anak yang dulu saat masih bersekolah memiliki nilai pas-pasan atau bahkan hancur, justru lebih banyak meraih sukses dikehidupan nyata. Mari kita ingat-ingat kembali saat kita masih bersekolah dulu; betapa bangganya seseorang yang mendapat nilai tinggi dan betapa hinanya anak yang medapat nilai rendah; dan bahkan untuk mempertegas kehinaan ini, biasanya guru menggunakan tinta dengan warna yang lebih menyala dan mencolok mata. Sementara jika kita kaji lagi; apakah sesungguhnya representasi dari sebuah nilai yang diagung-agungkan disekolah itu? Nilai sesungguhnya hanyalah representasi dari kemampuan anak didik dalam “menghafal” pelajaran dan “subjektifitas” guru yang memberi nilai tersebut terhadap siswanya. Meskipun kerapkali guru menyangkalnya, cobalah anda ingat berapa lama anda belajar untuk mendapatkan nilai tersebut? Apakah 3 bulan, 1 bulan, atau cukup hanya semalam saja? Kemudian coba ingat-ingat kembali, jika dulu saat bersekolah, ada diantara anda yang pernah bermasalah dengan salah seorang guru, apakah ini akan mempengaruhi nilai yang akan anda peroleh? Jadi wajar<em> lah </em>meskipun kita banyak memiliki orang “pintar” dengan nilai yang sangat tinggi, negeri ini masih tetap saja tertinggal jauh dari negara-negara maju. Karena pintarnya hanya pintar menghafal dan menjawab soal-soal ujian.</li></ul><ul><li>Sistem pendidikan yang Seragam-sama untuk setiap anak didik yang berbeda-beda Siapapun sadar bahwa bila kita memiliki lebih dari 1 atau 2 orang anak didik, maka bisa dipastikan setiap anak akan berbeda-beda dalam berbagai hal. Andalah yang paling tahu perbedaan-perbedaanya. Namun, anak yang berbeda tersebut bila masuk kedalam sekolah akan diperlakukan secara sama, diproses secara sama dan diuji secara sama. Menurut hasil penelitian Ilmu Otak atau <em>Neoro Science</em> jelas-jelas ditemukan bahwa satiap anak memiliki kelebihan dan sekaligus kelemahan dalam bidang yang berbeda-beda. Mulai dari Instingtif otak kiri dan kanan, Gaya Belajar dan Kecerdasan Beragam. Sementara sistem pendidikan seolah-oleh menutup mata terhadap perbedaan yang jelas dan nyata tersebut yakni dengan mengyelenggaraan sistem pendidikan yang sama dan seragam. Oleh karena dalam setiap akhir pembelajaran akan selalu ada anak-anak yang tidak bisa/berhasil menyesuaikan dengan sistem pendidikan yang seragam tersebut.</li></ul><ul><li>Sekolah adalah Institusi Pendidikan yang tidak pernah mendidik. Membingungkan? tapi sesungguhnya inilah yang terjadi pada lembaga pendidikan kita.</li></ul><p style="text-align: left;"><em>Apa beda mendidik dengan mengajar?</em></p><p>Exactly! Mendidik adalah proses membangun moral/prilaku atau karakter anak sementara mengajar adalah mengajari anak dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa.</p><p>Produk dari pengajaran adalah terbangunnya cara berpikir kritis dan kreatif yang berhubungan dengan intelektual sementara produk dari pendidikan adalah terbangunnya prilaku/akhlak yang baik.</p><p>Memang betul dalam kurikulum ada mata pelajaran Agama, Moral Pancasila, Kesenian dan sebagainya namun dalam aplikasinya disekolah, guru hanya memberikan sebatas hafalan saja bukan aplikasi dilapangan. Demikian juga ujiannya dibuat berbasiskan hafalan seperti hafalan Pasal2 UUD, butir-butir Pancasila dsb. Tidak berdasarkan aplikasi siswa dilapangan. Dengan sistem penilaian yang berbasiskan aplikasi dan penilaian masyarakat (<span style="font-style: italic;">User Based Evaluation</span>).</p>Jadi wajar saja jika anak-anak didik kita tidak pernah memiliki nilai moral yang tertanam kuat di dalam dirinya, melainkan hanya nilai moral yang melintas semalam saja dikepalanya dalam rangka untuk dapat menjawab soal-soal ujian besok paginya dan mendapat nilai tinggi.<br /><br />Sumber: http://novanfarizi.blogdetik.com/2009/07/31/hancurkah-dunia-pendidikan-kita-kita/Irsan Rangkutihttp://www.blogger.com/profile/07917643330434579357noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1157052862616760652.post-44174644071589010272009-04-22T07:12:00.000-07:002009-04-22T07:23:41.371-07:00MANAJEMEN USAHA<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIRSAN%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIRSAN%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place" downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:Tahoma; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:1627421319 -2147483648 8 0 66047 0;} @font-face {font-family:"Franklin Gothic Book"; panose-1:2 11 5 3 2 1 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} h1 {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; mso-outline-level:1; font-size:24.0pt; font-family:"Times New Roman"; font-weight:bold;} h2 {mso-style-next:Normal; margin-top:12.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; page-break-after:avoid; mso-outline-level:2; font-size:14.0pt; font-family:Arial; font-weight:bold; font-style:italic;} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:6.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:none; mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:#00FF;} em {mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:#00FF;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.default, li.default, div.default {mso-style-name:default; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} span.StrongEmphasis {mso-style-name:"Strong Emphasis"; mso-style-parent:""; mso-ansi-language:IN; mso-fareast-language:#00FF; font-weight:bold;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:9373007; mso-list-type:simple; mso-list-template-ids:2074939815;} @list l0:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:14.4pt; mso-level-number-position:left; margin-left:79.2pt; text-indent:0cm; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Tahoma; mso-hansi-font-family:Tahoma; mso-bidi-font-family:Tahoma; layout-grid-mode:both;} @list l1 {mso-list-id:16934434; mso-list-type:simple; mso-list-template-ids:1985210190;} @list l1:level1 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:·; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Symbol; mso-hansi-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol; letter-spacing:-.05pt; layout-grid-mode:both;} @list l2 {mso-list-id:94673221; mso-list-type:simple; mso-list-template-ids:1920091589;} @list l2:level1 {mso-level-start-at:0; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:·; mso-level-tab-stop:10.8pt; mso-level-number-position:left; margin-left:50.4pt; text-indent:0cm; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Symbol; mso-hansi-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol; layout-grid-mode:both;} @list l3 {mso-list-id:273906222; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1737609138 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l4 {mso-list-id:381363977; mso-list-template-ids:-2014658450;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l4:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l5 {mso-list-id:1046642017; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-2145239986 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l6 {mso-list-id:1358846916; mso-list-template-ids:924770904;} @list l6:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7 {mso-list-id:1445149236; mso-list-template-ids:1461850128;} @list l7:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:-14.1pt; mso-level-number-position:left; margin-left:-14.1pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l7:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:21.9pt; mso-level-number-position:left; margin-left:21.9pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l7:level3 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:57.9pt; mso-level-number-position:left; margin-left:57.9pt; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level1 lfo4 {mso-level-numbering:continue; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Symbol; mso-hansi-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol; letter-spacing:-.05pt; layout-grid-mode:both; mso-ansi-font-weight:bold; mso-bidi-font-weight:bold;} @list l2:level1 lfo5 {mso-level-numbering:continue; mso-level-tab-stop:18.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:18.0pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Symbol; mso-hansi-font-family:Symbol; mso-bidi-font-family:Symbol; layout-grid-mode:both;} @list l0:level1 lfo7 {mso-level-start-at:0; mso-level-numbering:continue; mso-level-tab-stop:10.8pt; mso-level-number-position:left; margin-left:79.2pt; text-indent:0cm; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Tahoma; mso-hansi-font-family:Tahoma; mso-bidi-font-family:Tahoma; layout-grid-mode:both;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1028"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Oleh: Drs. Irsan, M.Pd., M.Si.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Staf Pengajar di Universitas Negeri Medan.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">A. Kondisi<span style=""> </span>Usaha Kecil, Mikro Dan Menengah <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.1pt;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 5.4pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 0.4pt;" lang="FI">Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi <span style="letter-spacing: 1pt;">secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses </span>pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong <span style="letter-spacing: 0.2pt;">pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas </span>nasional. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah salah satu <span style="letter-spacing: -0.2pt;">pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, </span>dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 5.4pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 1pt;" lang="FI">Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah menunjukkan </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dalam hal produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, permodalan, serta iklim usaha. Untuk meningkatkan kesempatan, kemampuan, dan perlindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, telah ditetapkan berbagai kebijakan tentang pendanaan dan pengembangannya namun belum optimal. Hal itu dikarenakan kebijakan tersebut belum dapat memberikan perlindungan, kepastian berusaha, dan fasilitas yang memadai untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 14.4pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 1pt;" lang="FI">Sehubungan dengan itu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">diberdayakan dengan cara: (a) <span style="letter-spacing: 0.5pt;">penumbuhan iklim usaha yang mendukung pengembangan Usaha </span>Mikro, Kecil, dan Menengah; dan (b) pengembangan dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta kelembagaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam perekonomian <span style="letter-spacing: 1pt;"><span style=""> </span>nasional, maka pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh </span>Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat secara menyeluruh, sinergis, dan berkesinambungan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.1pt;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 121%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 121%; font-family: Arial;" lang="FI">Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah: (a) pe<span style="letter-spacing: 1pt;">numbuhan kemandirian, kebersamaan, dan </span>kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri; (b) <span style="letter-spacing: 0.2pt;">perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, </span>dan berkeadilan; (c) <span style="letter-spacing: 1pt;">pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, </span>Kecil, dan Menengah; (d) <span style="letter-spacing: -0.05pt;">peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; </span>dan (e) penyelenggaraan perencanaan,<span style=""> </span>pelaksanaan,<span style="letter-spacing: -0.1pt;"><span style=""> </span>dan </span>pengendalian secara terpadu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.1pt;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Pembangunan perekonomian Indonesia harus diarahkan untuk menciptakan pengusaha yang tangguh, mandiri, berdaya saing dan berbasis pengetahuan. Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perlu didorong, diarahkan dan diberi kesempatan untuk berkembang. Potensi UMKM di Indonesia secara umum: (a) 41</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"> juta unit usaha, (b)<span style=""> </span>99% dari total unit usaha yang ada, (c)<span style=""> </span>menyerap tenaga kerja 64,3 juta orang, (d)<span style=""> </span>kontribusi 58,2 % terhadap PDB, dan (e) sekitar 80% belum/tidak mendapat fasilitas kredit perbankan.<span style=""><o:p></o:p></span></span></p> <p class="default" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Pengembangan dan peningkatan peran sektor UMKM dalam pertumbuhan ekonomi nasional bukan semata-mata menjadi tugas lembaga keuangan/perbankan saja. Mengapa demikian? </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">UMKM masih belum menjalankan fungsi dan peranannya secara maksimal karena menghadapi berbagai masalah seperti masalah keterbatasan modal, teknik produksi, bahan baku, pemasaran, <b style="">manajemen</b>, dan teknologi. Selain itu, hambatan yang dihadapi oleh UMKM adalah keterbatasan dalam mengakses informasi pasar, keterbatasan jangkauan pasar, keterbatasan jaringan kerja, dan keterbatasan mengakses lokasi usaha yang strategis. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Upaya mendorong generasi muda untuk terjun di dunia usaha patut didorong dengan sungguh-sungguh. Kepada para pemuda perlu ditubuhkan jiwa kewirausahaan, yaitu </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap <span style="letter-spacing: -0.4pt;">tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">pelanggan. </span><span style="">Melalui modul ini diharapkan muncul pemahaman para pemuda akan manajemen usaha.</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="FI">B. Manfaat Membuka Usaha<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Kebanyakan orang masih enggan untuk membuka usaha atau memiliki bisnis sendiri. Kengganan ini sebagaian besar<span style=""> </span>oleh karena ketakutan akan resiko yang mungkin terjadi.<span style=""> </span>Sebenarnya, ada beberapa manfaat yang akan diperoleh dari membuka usaha.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">1. Potensi penghasilan yang tidak terbatas<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Jika anda bekerja sebagai karyawan maka penghasilan anda adalah sebesar gaji (mungkin ditambah tunjangan). Sebaliknya, bila anda membuka usaha sendiri, bisa mendapat penghasilan dalam jumlah yang besar, bahkan tidak terbatas, tergantung dari kinerja usaha anda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">2. Dapat memaksimalkan kemampuan yang anda miliki<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -2.85pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><span style=""> </span>Ide-ide kreatif ataupun kemampuan yang anda miliki seperti kemampuan menjual, bernegosiasi, dsb akan membuat anda memiliki kebebasan berkreasi, bekerja tanpa ada batasan-batasan jika bekerja sebagai karyawan di satu perusahaan. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Kemampuan dan kebebasan<span style=""> </span>yang anda miliki akan membuat semangat kerja berlibat ganda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="PT-BR">3. Anda lebih bebas mengatur ritme kerja anda<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="PT-BR">Dengan menjadi karyawan perusahaan, maka sebenarnya anda menjual waktu dan kemampuan anda untuk digunakan perusahaan. Hal ini tidak berarti buruk, karena anda mendapat gaji sebagai imbalannya. Masalahnya, seringkali karyawan tidak punya cukup waktu untuk keluarganya, karena seluruh waktunya tersita untuk pekerjaannya.Jika anda memulai usaha sendiri, maka andalah yang mengatur waktu kerja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="PT-BR">4. Pengembangan sikap mental yang lebih mandiri<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="PT-BR">Bagaimana perasaan anda jika menjadi bos di usaha kita sendiri? Manfaat yang sangat besar dari membuka usaha sendiri adalah sikap mental yang kuat dan mandiri. Sikap mental yang kuat dan mandiri seringkali dibutuhkan pada saat usaha kita sedang menghadapi masalah sehingga dituntut tindakan cepat dan tepat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">5. Kepuasan atas keberhasilan dalam melakukan sesuatu<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Salah satu pendorong para pengusaha membuka usaha sendiri adalah rasa puas jika telah berhasil menghasilkan sesuatu. Hal ini menimbulkan motivasi tersendiri bagi banyak pengusaha sukses dan berusaha terus menjadi yang terbaik. Ingatlah kata-kata Erik Weihenmayer, seorang tunanetra yang berhasil mendaki gunung McKinley, Amerika Utara (tinggi 6.194 meter): ”Saya tidak pernah melakukan pendakian untuk memecahkan rekor dunia<span style=""> </span>atau menjadi pahlawan bagi siapapun, tetapi saya ingin menghirup kesenangan, kepuasan, dan prestasi semaksimal mungkin dari batas kemampuan manusia”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-family: Arial;" lang="ES">
<br /></span></b></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-family: Arial;" lang="ES">C. Pertanyaan Yang Perlu Dijawab Sebelum Memulai Usaha<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Pada dasarnya sebuah usaha dimulai dari ide. Ide didiskusikan dan dikembangkan menjadi sebuah usaha. Usaha (<i style="">business</i>) direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan<span style=""> </span>dinikmati hasilnya. Kesuksesan dalam berusaha tidak terlepas dari kemampuan seseorang dalam mengelola usahanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Memulai usaha bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai usaha. Semestinya memulai usaha tidak menjadi salah satu sumber ketakutan. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai usaha, seseorang bisa membuat persiapan yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimis. Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu dipahami jika ingin memulai suatu usaha. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Sebelum memulai usaha sendiri, cobalah jawab 9 pertanyaan dasar berikut ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">1).Saya Sebaiknya Berusaha Dalam Bidang Apa?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Bisnis yang paling baik bagi Anda adalah yang paling Anda kuasai dan sukai <em>(can and will)</em>. Penguasaan membuat produk Anda berkualitas, dan kesukaan membuat Anda tak mudah patah arang. Bila Anda memiliki beberapa pilihan, ada faktor ketiga yang perlu Anda pertimbangkan: sisi pasar. Mana yang paling akan direspon oleh pasar? Yang pertumbuhannya menjanjikan? Yang persaingannya sedikit? Paduan antara keahlian dan kesukaaan pribadi serta potensi pasar yang menjanjikan adalah adonan terbaik menuai sukses dalam berbisnis. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">2). Apa Yang Diperlukan Untuk Sukses Di Usaha Ini?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Tergantung bisnis Anda. Namun demikian, ada lima serangkai kekuatan dasar yang menentukan keberhasilan bisnis Anda. Pertama, adanya produk yang berkualitas dan dibutuhkan pasar. Kedua, sistem pemasaran yang baik. Ketiga, kemampuan produksi. Keempat, sistem manajemen yang baik (utamanya keuangan, distribusi dan SDM) Ini didukung oleh adanya pengalaman dalam industri tersebut. Semakin pengalaman semakin baik. Kelima, rencana bisnis <em>(business plan)</em> yang matang. Matang di sini mengikuti hitung-hitungan yang benar dan bersandar pada realita.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Sementara kaitannya dengan diri Anda sendiri, yang diperlukan ada tiga serangkai. Pertama, keyakinan bahwa Anda akan berhasil. Ini didukung oleh konsistensi dan mental pantang menyerah. Kedua, kemampuan untuk bergerak tanpa dicemeti <em>(self starter)</em>. Artinya dari segi memotivasi diri sendiri Anda sangat baik. Ketiga, kemampuan manajemen waktu yang baik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Tidak semuanya harus Anda miliki dulu baru mulai berbisnis, lho. Mencari yang perfek (sempurna) itu baik, tetapi jangan menjadi perfeksionis. Kalau tidak, apakah Anda akan telat memulai?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">3). Apakah Usaha Saya Perlu Berbadan Hukum?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Ketika usaha Anda baru mulai, Anda cenderung tidak perlu terlalu memikirkan status badan usaha. Pengurusan badan hukum membuat modal Anda terpakai. Padahal modal itu bisa untuk hal lain yang mungkin lebih penting. Namun, adakalanya badan hukum merupakan salah satu syarat lancar-tidaknya pemasaran bisnis Anda. Bila ini yang terjadi, masukkan pengurusan badan hukum sebagai bagian investasi awal. Bentuk badan hukum yang sesuai tergantung pada corak dan tujuan jangka panjang bisnis Anda. Apakah bentuknya yayasan, CV, PT atau bentuk lainnya, lebih baik Anda diskusikan dengan notaris yang memiliki hubungan terdekat dengan Anda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">4). Berapa Investasi Awal untuk Usaha Ini?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Tergantung corak bisnis yang akan Anda terjuni. Investasi awal Anda terbagi dua. Pertama, pembelian / penyewaan gedung dan peralatannya. Kedua biaya operasional harian (pemasaran, produksi, biaya <em>overhead </em>termasuk gaji pegawai) minimal untuk satu tahun pertama. Apa saja item-item yang lebih detail, berkonsultasilah dengan orang yang sudah pengalaman berbisnis dalam bidang tersebut. Mereka tahu apa saja yang penting dan bagaimana trik melakukan penghematan. Banyak sekali bisnis baru yang mogok lantas mati suri karena kehabisan dana di tengah jalan. Jadi soal investasi awal perlu Anda siapkan dan kelola dengan serius dan hati-hati sejak dini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">5). Darimana Pembiayaan Usaha Ini Bisa Saya Dapat?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Sumber paling memungkinkan pendanaan bisnis Anda ialah dari kocek pribadi. Mengapa demikian? Pembiayaan terhadap suatu usaha memerlukan hitung-hitungan kembalian investasi <em>(return on investment)</em> yang jelas. Prinsipnya, semakin yakin seseorang terhadap suatu usaha, semakin besar nilai investasi yang bersedia ia tanamkan. Karena itu, jumlah investasi yang Anda tanamkan secara pribadi juga merupakan cerminan keyakinan Anda atas usaha yang Anda jalankan. Jadi sederhana saja, bila Anda masih pelit mengeluarkan dana pribadi untuk usaha Anda, berarti ada unsur keyakinan yang hilang pada usaha Anda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Namun demikian, ada pula orang yang sudah yakin terhadap suatu bisnis namun memang kesulitan dalam pembiayaan sendiri. Dinamika psikologis seperti ini membuat lantas terpikir bagaimana membiayai usaha tersebut dengan menggunakan modal orang lain. Sejalan dengan prinsip “keyakinan menentukan kesediaan investasi” maka kemudian dikenal persyaratan-persyaratan yang dikemukakan investor. Persyaratan paling umum dlam konteks ini ialah rencana usaha <em>(business plan)</em>. Bila Anda bermaksud mendapatkan dana dari orang atau lembaga lain, maka Anda perlu membuat hitung-hitungan <em>business plan</em> secara tertulis. Apakah bentuk <em>business plan </em>Anda rumit atau sederhana, itu tergantung kondisi yang Anda hadapi. Pada hitungan paling sederhana, pembiayaan mungkin akan Anda berhasil dapatkan dari keluarga-kelurga terdekat Anda. Lebih kompleks lagi, Anda bisa mendapatkannya dari investor perseorangan, lembaga swasta, atau bank dalam jumlah sampai ratusan juta rupiah. Sumber-sumber dana ini dapat Anda ketahui dengan banyak membaca media. Semua ini, tergantung kemampuan Anda meyakinkan investor melalui <em>business plan </em>Anda <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">6). Dimana Mencari Pertolongan untuk Konsultansi Usaha Bilamana Saya Perlu?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Ada banyak sekali sumber untuk konsultasi usaha bisnis Anda. Semua konsultansi ini mudah sekali Anda dapatkan. Saya mengkategorikannya menjadi lima sumber. Pertama, sumber perseorangan, yaitu siapa saja orang didekat Anda yang sudah menguasai bisnis tersebut. Baik karena ia telah merintisnya terlebih dahulu, atau ia dulu pernah bersentuhan dengannya. Yang kedua ialah lembaga dirian pemerintah yang ditugaskan khusus untuk itu. Setahu Saya di Departemen Koperasi ada direktorat pengusaha kecil dan menengah yang dapat membantu Anda. Bank-bank pemberi kredit juga menyediakannya. Ketiga, konsultan atau lembaga non-pemerintah (NGO alias LSM) yang diproklamirkan untuk membantu Anda. Keempat, media massa yang mengulas banyak kiat berhasil dalam usaha. Kelima, ikut pelatihan dan atau lantas berkonsultasi dengan instrukturnya. Prinsipnya, mendapatkan pertolongan konsultasi bisnis Anda mudah bila Anda mencarinya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">7).</span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> </span><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Bagaimana Saya Menentukan Harga?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Harga produk atau jasa Anda mesti mampu membiayai seluruh investasi peralatan produksi, biaya-biaya bahan, biaya operasional, dan tenaga kerja Anda. Dari harga dasar ini Anda bisa meningkatkan sejumlah persentase tertentu (sesuai hitungan Anda) margin keuntungan yang Anda inginkan. Keuntungan adalah hal vital. Tanpa keuntungan, Anda tidak akan dapat melakukan investasi untuk pertumbuhan <em>(growth)</em>. Tetapi karena penetapan harga merupakan bagian strategi bersaing di pasar, maka surveilah terlebih dahulu harga para pesaing Anda. Sederhananya, bandingkan antara kualitas produk pesaing dengan harganya dibandingkan kualitas dan harga Anda. Selain pembandingan dua faktor ini, ada faktor lain berkaitan strategi penjualan Anda seperti kemampuan memberikan pelayanan pasca jual, besaran jumlah unit yang akan terjual, posisi Anda terhadap pesaing, karakteristik konsumen Anda, nilai investasi Anda, dan seterusnya. Untuk strategi penetapan harga yang lebih cermat dan detail berkonsultasilah dengan ahlinya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">8).</span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> </span><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Bagaimana Cara Mendapatkan Pelanggan atau Pembeli?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pemasaran adalah lokomotif usaha Anda. Tanpa pemasaran, usaha Anda akan mengikuti nasib “Kapal Titanic”, tenggelam sedikit demi sedikit. Pendekatan pemasaran sederhana untuk usaha kecil barangkali bisa menggunakan pendekatan 4P yang telah Anda kenal: Product, Price, Promotion, Place. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Product</span></em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> ialah apa yang Anda jual? Apa kekuatannya? Mengapa produk Anda layak dibeli? Kelebihannya dibanding pesaing?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Price</span></em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> adalah berapa harga yang Anda tetapkan? Apa tujuan Anda menetapkan harga sedemikian? Bagaimana harga Anda dibandingkan pesaing? Bagaimana kemampuan konsumen membeli produk Anda? Menarikkah? Seimbangkah harga produk versus nilai produk Anda? <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Promotion</span></em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> ialah cara apa yang Anda gunakan untuk memperkenalkan produk Anda? Iklan? Dari mulut ke mulut? Brosur? Seminar? Contoh gratis? Presentasi langsung? Internet? Mail-order? Mana cara yang paling efektif?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Place</span></em><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> ialah di mana tempat Anda menyediakan produk atau jasa Anda? Mudahkah terjangkau konsumen? Konsumen datang sendiri untuk membeli, atau Anda mengantarnya?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Paduan Empat P yang baik akan membuat usaha Anda dalam jangka panjang punya secercah harapan untuk sukses. Sisanya ialah usaha dan kerja keras Anda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"> </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span class="StrongEmphasis"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">9). Bagaimana Saya sudah tahu bahwa saya sudah siap untuk berbisnis?</span></span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Anda sudah punya rencana bisnis <em>(business plan)</em> yang matang. Anda kenal betul potensi dan siapa saja calon pelanggan Anda. Anda punya biaya usaha untuk minimal setahun. Anda punya tempat untuk berusaha. Anda sudah punya produk atau jasanya. Anda siap memasarkannya. Anda punya orang (diri sendiri atau karyawan) yang handal menjalankan usaha Anda.<o:p></o:p></span></p> <h1 style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></h1> <h1 style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial;" lang="IN">D. Sikap Yang Diperlukan Untuk Memulai Usaha<o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IN">Bukan suatu hal mudah untuk memulai usaha sendiri, tetapi sebaliknya, bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika anda menjadi ingin tahu, apa saja yang perlu andamiliki pada saat memulai berbisnis, atau apa saja yang bisa membuat langkah bisnis anda sukses. Ada beberapa hal yang bisa membantu anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis (Wuryanano):<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Carilah cara berbisnis konvensional, dan cobalah. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Ingat “business is learning by doing”. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Jadilah orang yang fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Ketahuilah tujuan pribadi anda 5 atau 10 tahun mendatang! Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Tanyakan pada diri sendiri, apakah anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah anda bekerja dengan orang-orang yang memang anda ingin bekerja sama untuk melakukannya?. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Miliki ide bisnis yang disertai hasrat membara untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini menjadi bagian dari apa yang anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap anda bisa mengubah semua ide anda menjadi bisnis yang sukses. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika anda ikut program "<i style="">on the job training</i>" atau magang kerja lebih dulu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja "omongan" tokoh-tokoh bisnis yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalani saja, tidak perlu mikir. Pengetahuan dasar berbisnis merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi, belajarlah mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Bertanyalah pada hati nurani, apakah anda ingin mulai membuka bisnis karena ingin cepat menjadi kaya raya?. Jika anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian setelah anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Milikilah "<i style="">inner vision</i>", yang mengarahkan anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><span style="">10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Pada gilirannya nanti, anda akan menjadi seorang yang kaya ide, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain..<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Jika Anda bisa melakukan kesepuluh hal di atas, maka hal itu akan menjadikan anda sebagai orang yang tidak puas dengan pekerjaan dan hasil kerja yang rata-rata (<i style="">average</i>), tetapi anda akan menjadi orang yang puas dengan melakukan pekerjaan dan menghasilkan sesuatu yang besar (<i style="">superior</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%;"><b><span style="font-family: Arial;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 115%;"><b><span style="font-family: Arial;" lang="FI">E. Tahapan Proses Penyusunan Rencana Usaha<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 0.4pt;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 0.4pt;" lang="FI">Rencana usaha bukanlah sesuatu yang disusun kemudian disimpan dan dilupakan. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Perencanaan usaha merupakan bagian dari proses mengemban amanah untuk <span style="letter-spacing: 0.15pt;">mencapai tujuan tertentu. <span style=""> </span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Perencanaan adalah suatu proses atau kegiatan menyusun rencana kegiatan, dengan demikian </span>rencana adalah suatu hal yang belum dilakukan dan diharapkan akan dilakukan. <span style="letter-spacing: 0.05pt;">Agar harapan atau tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil, tentuan suatu kegiatan harus selalu </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">dimulai dari proses perencanaan. Contohnya, apabila kita mau mengadakan resepsi </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">pernikahan, maka akan dimulai dengan menyusun: siapa yang akan kita undang, tempat </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">resepsinya dimana, siapa yang akan jadi panitia, siapa perias pengantin berapa biaya yang </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">diperlukan dan sebagainya. Bahkan untuk kegiatan yang kecil saja seperti mau membuat kue</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">, kita akan mempersiapkan terlebih dahulu bahan–bahan apa yang diperlukan, dimana kita </span>dapat mendapatkan bahan–bahan tersebut, langkah–langkah apa yang harus dilakukan dan sebagainya. Berikut ini disampaikan beberapa langkah dalam membuat perencanaan usaha.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 10.8pt; line-height: 125%;"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 125%; font-family: Arial; letter-spacing: 0.05pt;" lang="FI">Langkah 1 : Menentukan Visi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 0.2pt;" lang="FI">Visi adalah gambaran masa depan yang ideal yang menjadi dasar dalam suatu perencanaan, </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">karena itu visi merupakan kondisi ideal yang ingin dicapai dan direalisasikan. <span style="letter-spacing: 0.05pt;">Dalam membangun visi, ada dua kata kunci yaitu kondisi ideal dan dapat direalisasikan, kondisi </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">ideal dimaksud bersifat jauh kedepan namun dengan berbagai pertimbangan dan perhitungan yang </span>akurat, maka hal tersebut memungkinkan dapat dicapai (realistis). <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Untuk lebih mudah dalam menentukan visi, secara sederhana ini merupakan gambaran dari mimpi </span>atau cita–cita kita di masa yang akan datang. Kita bisa mencoba merumuskan mimpi kita masing<span style="letter-spacing: -0.2pt;">–masing, yang kemudian menjadi gambaran dari visi pribadi kita.</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 10.8pt 0.25pt 0.0001pt 0cm; line-height: 200%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 200%; font-family: Arial;" lang="SV">Contohnya : masyarakat desa terbebas dari kemiskinan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 10.8pt 108pt 0.0001pt 0cm; line-height: 200%;"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 200%; font-family: Arial;" lang="SV">Langkah 2 : Menentukan Misi.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.1pt;" lang="SV">Visi di atas yang akan menuntun kita dalam melangkah agar suatu saat impian kita dapat tercapai. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Contohnya: Paimin mempunyai cita–cita anaknya bisa menjadi sarjana. Maka salah satu hal yang <span style="letter-spacing: 0.2pt;">akan dilakukan dalam hidupnya adalah melakukan upaya-upaya agar anaknya bisa menjadi sarjana, misalnya: meningkatkan penghasilan, menyisihkan sebagian penghasilan sebagai </span>tabungan, mengusahakan agar anaknya mendapat beasiswa dan sebagainya. Upaya-upaya yang dilakukan agar visinya tercapai disebut dengan misi. Untuk penanggulangan <span style="letter-spacing: -0.15pt;">kemiskinan tentu saja misi yang dikembangkan juga disesuaikan dengan visi yang ingin dicapai. <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 12.6pt 3.6pt 10.8pt 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 0.2pt;" lang="SV">Ada baiknya jika dipahami makna visi, visi, filosofi, dan s</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">trategi berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 1.8pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.05pt;" lang="SV">Visi usaha, </span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.05pt;" lang="SV">menjelaskan bagaimana keberadaan usaha itu sendiri jauh dimasa yang akan datang. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Visi<b style=""> </b>mengekspresikan apa yang diinginkan terjadi atas usaha tersebut. Pemahaman visi <span style="letter-spacing: -0.05pt;">usaha merupakan faktor yang sangat penting </span>bagi keberhasilan perkembangan usaha itu sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Misi, </span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">mendefinisikan apa yang ingin dicapai melalui usaha. Manfaat pernyataan misi akan <span style="letter-spacing: -0.2pt;">membawa usaha tersebut kepada para peminjam, pengelola, pemerintah, dan masyarakat secara </span>keseluruhan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Filosofi usaha, </span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">m</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">engekspresikan nilai-nilai dan keyakinan dari budaya kegiatan usaha.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Strategi usaha, </span></b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">menunjukkan cara atau bagaimana pengelola akan mencapai tujuan usaha<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Langkah 3 : Menentukan Tujuan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 10.8pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.05pt;" lang="FI">Langkah selanjutnya dalam membuat visi menjadi nyata adalah menentukan tujuan yang jelas. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.1pt;" lang="FI">Tujuan ini ditentukan apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, misalnya 5 tahun atau 3 </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">tahun yang diperkirakan dalam waktu yang ditentukan tersebut tujuan dapat tercapai. Tujuan harus mempunyai <b>rentang waktu, realistik, </b>dan <b>terukur. </b><span style="">C</span>ontoh pernyataan tujuan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 1.8pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Dalam tiga tahun ke depan jumlah pelanggan 100 orang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.1pt;" lang="FI">Pada tahun yang akan datang biaya operasional pengelolaan usaha meningkat 10%</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 9pt; line-height: 125%;"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 125%; font-family: Arial;" lang="FI">Langkah 4 : Mengidentifikasi Sumber Daya<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 9pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.1pt;" lang="FI">Setelah menentukan tujuan, kita harus memperhatikan faktor sumberdaya yang tersedia dan yang </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">diperlukan guna mencapai tujuan yang sudah kita tentukan. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Sumberdaya tersebut bisa berbentuk :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 0.1pt;">sumberdaya manusia misalnya, keterampilan, pengetahuan, jumlah, komitmen, kepedulian </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">dan sebagainya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Sumberdaya alam seperti lahan, sumber air, batu, pasir,bambu, dan sebagainya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol; letter-spacing: -0.05pt;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Sumber dana<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 12.6pt; line-height: 122%;"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 122%; font-family: Arial; letter-spacing: 0.1pt;" lang="SV">Langkah 5 : Menyusun Program<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Program adalah instrumen yang dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik, di dalam program terdiri dapat terdiri dari beberapa kegiatan. Banyak proyek, walaupun <span style="letter-spacing: -0.1pt;">mempunyai tujuan yang bagus tetapi memiliki rencana program yang kurang baik menjadi tidak </span>berhasil dicapai. Dalam penyusunan <span style="letter-spacing: 0.55pt;">program harus dikaitkan dengan faktor penyebab terjadinya suatu </span>permasalahan<span style="letter-spacing: 0.6pt;"><span style=""> </span>serta bagaimana dampaknya. Sehingga permasalahan yang terjadi dapat </span>diminimalisir melalui program tersebut. Perhatikan cotoh berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Program<span style=""> </span>: Peningkatan kesehatan balita warga miskin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IT">Kegiatan<span style=""> </span>: a. Penyuluhan pentingnya gizi bagi balita<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 79.2pt; text-indent: 0cm;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Tahoma;" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Pemberian makan tambahan bergizi bagi balita gakin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 10.8pt; line-height: 125%;"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 125%; font-family: Arial;" lang="SV">Langkah 6 : Menyusun Anggaran<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 12.6pt 3.6pt 10.8pt 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; letter-spacing: 0.1pt;" lang="SV">Anggaran menunjukkan seberapa besar sumberdana (modal) yang dimiliki yang akan dialokasikan agar </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">program yang sudah direncanakan dapat terlaksana. Menentukan anggaran didasarkan kepada kebutuhan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan program.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-top: 12.6pt; line-height: 125%;"><b><span style="font-size: 11pt; line-height: 125%; font-family: Arial;" lang="SV">Langkah 7 : Menentukan Organisasi Pelaksana<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 12.6pt 3.6pt 10.8pt 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Langkah ini mencakup penjelasan yang lebih rinci mengenai siapa saja yang akan terlibat dan <span style="letter-spacing: -0.2pt;">mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan yang dikembangkan di dalam </span>program, kapan akan dilakukan dan dimana tempatnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-family: Arial;" lang="SV">F. Aspek Teknis dalam Menjalan Usaha <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Seseorang yang ingin membuka usaha sangat diharapkan untuk mengetahui aspek-aspek teknis untuk menghindari<span style=""> </span>hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Pemahaman terhadap aspek ini bermanfat untuk sebagai pendorong atau pemberi motivasi bagi mereka yang masih ragu-ragu dalam memulai bisnisnya; namun juga dapat berfungsi sebagai rambu-rambu bagi mereka yang terlalu percaya diri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Berdasarkan karakter pribadi dan kecocokannya dengan usaha anda, jangan lupa bahwa anda perlu memahami aspek teknis dalam menjalankan usaha. Pemahaman akan beberapa aspek teknis ini akan mempermudah langkah anda dalam menjalankan usaha tersebut. Beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">a. Permodalan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Setelah menetapkan jenis usaha, dimana lokasinya, dan kapan mulai, maka sebaiknya dihitung kebutuhan modal usaha secara rinci agar dapat diketahui kemampuan yang dimiliki. Jika modal sendiri sudah cukup maka tidak ada masalah; akan tetapi jika harus mencari tambahan modal maka tambahan modal harus dicari. Perlu pula dipahami bagaimana cara memperoleh modal usaha seperti dari teman, dan atau lembaga keuangan (baik bank maupun bukan bank).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">b. Aspek Hukum<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Aspek hukum dalam berusaha dapat menjadi ganjalan di kemudian hari jika kurang memahaminya. Untuk menghindari masalah di kemudian hari, ada baiknya mempelajari aspek hukum sejak awal.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">c. Pengelolaan Keuangan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Selama anda mempersiapkan dan membuka usaha, maka yang tak boleh dianggap sepele adalah pengelolaan keuangan. Keuangan adalah urat nadi usaha (perusahaan) sehingga bila terjadi kebocoran akibatnya bisa fatal. Pietra sarosa (2006) mengemukakan 6 hal yang perlu dicermati dalam keuangan usaha.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:rect id="_x0000_s1026" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:17.1pt;" filled="f" fillcolor="#9c0" stroked="f" strokecolor="white"> <v:fill color2="green"> <v:shadow color="#060"> <o:lock ext="edit" rotation="t"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1026'/"> </v:rect><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="23" height="9"></td> </tr> <tr> <td></td> <td style="vertical-align: top;" width="507" height="246"><!--[endif]--><!--[if !mso]--><span style="position: absolute; left: 0pt; z-index: 1;"> <table width="100%" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div shape="_x0000_s1026" style="padding: 3.6pt 7.2pt;" class="shape"> <ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Telitilah dalam mencatat dan menghitung keuangan usaha anda, berikan perhatian khusus pada penjualan dan biaya-biaya<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Pahami cara menyusun, membaca dan menganalisa laporan keuangan dan rasio-rasio usaha<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Pisahkan<span style=""> </span>keuangan keluarga dari keuangan usaha<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Hitung kapan usaha anda mencapai titik impas, dan lihat apakah modal anda mencukupi untuk sampai ke titik tersebut.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Hitung seberapa lama anda bisa bertahan dalam keadaan tidak ada penjualan tanpa menggerogoti keuangan keluarga<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Siapkan alternatif penyelamatan keuangan anda jika usaha anda mengalami kerugian<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Pelajari dengan seirus tentang tehnik perhitungan rasio usaha, pembukuan, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]--></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">d. Menghadapi Persaingan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Sekali anda memutuskan untuk terjun ke dunia usaha, berarti anda harus siap untuk bersaing saing dengan pemain-pemain lain. Persaingan erat hubungannya dengan bagaimana memperebutkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Memperebutkan pelanggan tidak akan lepas dari urusan pemilihan pasar, teknik-teknik pemasaran, merebut hati pelanggan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">e. Mentor Sebagai Pendukung Usaha <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Jika anda belum pengalama sama sekali dalam usaha, mungkin anda merasa gamang jika harus melangkah sendirian. Oleh karena itu perlu anda mencari mentor yang berfungsi sebagai pembimbing, baik segi teknis maupun psikologis. Mentor yang baik dapat memberikan motivasi dan arahan yang tepat bagi usaha anda, sekaligus mengurangi kegamangan dan meminimalkan resiko.<o:p></o:p></span></p> <h2 style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></h2> <h2 style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></h2> <h2 style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="SV">G. Produk Bernilai Tambah<o:p></o:p></span></h2> <p style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Suatu produk, baik berupa barang atau jasa, merupakan sumber penghasilan dari suatu perusahaan. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh pihak produsen kepada konsumen. Karena itu produk tidak dapat anda tawarkan begitu saja dengan konsumen tanpa membuatnya menjadi lebih menarik dibandingkan dengan produk pesaing anda. Harus ada nilai lebih yang bisa menjadi alasan kenapa konsumen harus memilih produk anda. <o:p></o:p></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b style=""><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;"><b style=""><span style="" lang="SV">a. </span></b><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Kualitas Terbaik</span></strong><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; font-weight: normal;" lang="SV"><o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Kualitas merupakan standar pertama yang harus dipenuhi oleh suatu produk dan layanan. Tidak ada kompromi untuk standar kualitas suatu produk kecuali anda mau mengubah kemasan produk dan nama perusahaan anda. Tanpa produk berkualitas baik, anda hanya dapat menipu konsumen sekali saja, begitu konsumen membeli produk anda dan tidak menemukan kualitas yang diharapkan maka konsumen tersebut kemungkinan besar akan meninggalkan anda. Kualitas yang baik akan memberikan pengalaman baik kepada konsumen dan konsumen bisa menjadi iklan bagi produk anda karena dia akan berbagi pengalaman baik tersebut dengan konsumen lainnya. Jangan pernah berpikir kalau produk anda berkualitas maka daya tahan yang lama akan membuat konsumen lama untuk membeli lagi produk anda. Pandangan itu salah, karena bila anda mengidahkan kualitas yang ada konsumen beralih dari produk anda. Kualitas bukan ditentukan oleh produsen akan tetapi ditentukan oleh kepuasan konsumen. Jadi berikan yang terbaik untuk kualitas produk anda agar anda dapat menerima hasil terbaik dari pelanggan anda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">b. Harga Pantas</span></strong><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Orang bilang harga tidak berbohong, artinya bila harga suatu barang mahal maka memang harga mahal itu wajar untuk produk yang berkualitas. Maksud sebenarnya adalah harga suatu produk haruslah dalam jangkauan yang wajar, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Apabila harga terlalu mahal maka konsumen akan berpikir beberapa kali sebelum membeli produk anda. Beberapa orang justru lebih memilih membeli produk yang lebih murah asal bisa dipakai, tanpa memikirkan kualitas. Namun tentu hal ini tidak berlaku lama, karena dengan proses waktu maka konsumen tersebut akan tersadar bahwa sebenarnya membeli produk berkualitas akan lebih menguntungkan dari segi penghematan biaya, waktu, dan tenaga. Namun harga yang terlalu murah pun akan menimbulkan kecurigaan dan kesan murahan serta tidak berkualitas bagi produk anda, walaupun pada kenyataannya produk anda memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu, anda harus pintar menentukan harga yang wajar dan pantas untuk produk anda. Berikut tips menentukan harga yang wajar dan pantas untuk produk anda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><!--[if gte vml 1]><v:rect id="_x0000_s1027" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:2.85pt;" filled="f" fillcolor="#9c0" stroked="f" strokecolor="white"> <v:fill color2="green"> <v:shadow color="#060"> <o:lock ext="edit" rotation="t"> <v:textbox style="'mso-next-textbox:#_x0000_s1027'/"> </v:rect><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="4" height="0"></td> </tr> <tr> <td></td> <td style="vertical-align: top;" width="566" height="328"><!--[endif]--><!--[if !mso]--><span style="position: absolute; left: 0pt; z-index: 2;"> <table width="100%" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td><!--[endif]--> <div shape="_x0000_s1027" style="padding: 3.6pt 7.2pt;" class="shape"> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Tentukan harga modal per item dari produk anda. Jumlahkan biaya produksi, biaya promosi, dan biaya distribusi per item produk. Lalu jadikan total biaya per item produksi menjadi harga modal untuk produk anda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Lakukan survei produk sejenis dan tentukan range produk untuk kategori murahan dan kemahalan. Caranya: lihat dari kemasan produk dan pastikan kualitasnya baik, bila kemasan menarik dan harga sedikit diatas harga rata-rata produk sejenis maka harga tersebut bisa jadi menjadi patokan harga tertinggi untuk harga wajar atau pantas untuk produk tersebut. Barang yang dianggap murah biasanya bisa kelihatan dari kemasannya, kemasan yang biasa dan tidak menarik membuat biaya produksinya menjadi murah, namun kemasan tidak menunjukan kualitas jadi anda harus mencari patokan barang berkualitas dengan kemasan biasa dan jadikan harga barang tersebut menjadi harga terendah untuk harga pantas produk tersebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Anda tinggal memilih dari jangkauan harga wajar dari harga tertinggi dan terendah produk tersebut dan mungkin baik untuk memilih tidak terlalu jauh dari harga wajar terendah sebagai awal produk anda. Anda dapat meningkatkan harga seiring perkembangan dari produk anda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> </div> <!--[if !mso]--></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]--></td> </tr> </tbody></table> </span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></strong></p><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">3. Kemasan Menarik</span></strong><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p></o:p></span></strong> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Kemasan merupakan kunci pemikat pertama dari suatu produk. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Kemasan menjadi daya tarik visual untuk produk anda. Pandangan visual merupakan interaksi tercepat dan mungkin yang pertama yang dapat dilakukan oleh konsumen dengan produk anda. Saat ini konsumen sudah tidak terlalu sensitif terhadap harga. Apabila anda menjual produk diluar kebutuhan pokok maka target pemasaran anda sebagian besar terhadap golongan menengah ke atas yang menjadikan harga bukan faktor utama untuk keputusan membeli suatu produk. Apa yang mereka lihat dan rasakan akan menjadi andil penentu dari keputusan pembelian terhadap produk anda. Oleh karena itu, kemasan yang memberikan pengalaman baik kepada konsumen akan membuat konsumen mengingat produk anda dan tentu berpeluang besar menjadi pembeli produk anda. Pastikan kemasan produk anda memiliki kemasan dengan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39.9pt; text-align: justify; text-indent: -22.8pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Menarik, desain produk yang menarik dan unik akan menjadi nilai lebih yang membedakan produk anda dengan produk sejenis. Desain yang menarik akan memikat konsumen pada saat melihat produk anda dan membuatnya berpeluang menjadi pembeli. Karena bagaimana konsumen akan membeli produk anda bila melihatnya saja ia tidak tertarik. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Karena itu pastikan desain produk anda dapat menarik perhatian konsumen. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39.9pt; text-align: justify; text-indent: -22.8pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Bentuk yang ergonomis, bentuk yang disesuaikan dengan keadaan fisik manusia membuat pengguna produk lebih nyaman dalam menggunakan produk tersebut. Contohnya produk kursi yang di desain bentuknya agar ergonomis akan membuat seseorang dapat duduk lebih lama di kursi tersebut dibandingkan duduk di bangku biasa yang bentuknya standar saja. Kenyamanan merupakan pengelaman yang sangat baik bagi konsumen dan menjadikan konsumen betah menggunakan produk anda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39.9pt; text-align: justify; text-indent: -22.8pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Sentuhan berkualitas, setelah melihat konsumen akan tertarik untuk menyentuhnya. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> beberapa barang yang menjadikan sentuhan merupakan jawaban dari kualitas suatu produk, contohnya produk tekstil. Dengan menyentuhnya maka konsumen dapat merasakan kualitas dan pengalaman yang baik dari produk anda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39.9pt; text-align: justify; text-indent: -22.8pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Aroma yang menggugah, aroma secara tidak sadar mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Seperti kita tau ada terapi dengan aroma yang mampu menenangkan jiwa seseorang. Karena itu aroma yang menarik dan menggugah konsumen akan membantu membuat konsumen menjadi pembeli produk anda. Apalagi bila produk makanan, dulu di <st1:place st="on"><st1:city st="on">Bandung</st1:city></st1:place> jaman kuliah saya sering mencoba makanan baru karena tidak tahan mencium aroma masakan yang begitu menggoda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 39.9pt; text-align: justify; text-indent: -22.8pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="EN">Informasi baik, jangan lupa sertakan informasi penting dengan produk anda. Baik itu cara penggunaan, efek samping, kandungan produk, alamat perusahaan, dan informasi lainnya untuk membantu pembeli mengetahui lebih jauh apakah mereka telah membeli produk yang mereka inginkan. Jangan sampai pembeli merasa tertipu dengan produk anda karena hal ini akan membuat konsumen tidak akan membeli produk anda untuk kedua kalinya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">
<br /></span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">4. Penuhi Kebutuhan Konsumen</span></strong><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Anda harus jeli melihat kebutuhan konsumen, apa yang sedang mereka perlukan atau yang akan mereka butuhkan. Contohnya para produsen baju memproduksi jaket lebih banyak pada saat musim hujan karena kebanyakan orang membutuhkan jaket pada saat musim hujan. Namun bisa saja bila anda pandai menganalisa perkembangan pasar maka anda bisa melihat apa yang bisa anda keluarkan dan menjadi barang kebutuhan konsumen. Namun biasanya hal seperti ini terjadi dalam jangka panjang. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">
<br /></span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">5. Ikuti Tren Pasar</span></strong><strong><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p></o:p></span></strong></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Anda senang tren, atau model yang sedang laku di pasaran. Tidak ada salahnya kita selalu terbuka dan menerima perubahan pasar. Karena perubahan tren pasar merupakan perubahan kebutuhan para konsumen. Tren justru akan menjadi sesuatu yang dapat memicu penjualan produk anda. Pada saat mobil sedang tren mengeluarkan model tertentu, maka konsumen pun ramai-ramai membelinya. Hal ini karena tren pasar sedang menuju ke model itu. Apabila anda tidak mengikuti perkembangan pasar, maka anda tentu akan ketinggalan dari para pesaing anda. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-family: Arial;" lang="ES">H. Alasan, Waktu Dan Cara Melakukan Evaluasi Usaha<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Pernahkah anda memperhatikan apa yang selalu dilakukan<span style=""> </span>oleh seseorang yang sedang memasak untuk memastikan bahwa masakannya mempunyai rasa seperti yang diinginkannya? Orang tersebut pastilah mencicipi masakan tersebut terlebih dahulu sebelum dihidangkan. Kegiatan mencicipi pada dasarnya merupakan kegiatan evaluasi (penilaian). Evaluasi untuk menentukan rasa makanan dan mengetahui bumbu-bumbu apa saja yang kurang atau kelebihan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Dalam membuka usaha tentu saja diperlukan evaluasi untuk mengetahui apakah usaha kita telah berkembang dengan baik, seberapa jauh perkembangannya, atau justru mengalami kemunduran. Setelah mengetahui kondisi usaha yang dijalankan, barulah kita mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk memperbaiki ataupun mengembangkan kondisi tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">1). Mengapa Evaluasi Usaha Penting?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Banyak usaha yang suskes pada saat didirikan namun perlahan-lahan meredup. Evaluasi perlu dan tindakan perbaikan juga perlu. Evaluasi perlu untuk:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Mengetahui posisi usaha<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Kondisi keseluruhan usaha meliputi modal, utang, harta, rata-rata penjualan, rata-rata pengeluaran, persediaan barang, keadaan karyawan, dll.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Mengetahui adanya kemajuan atau kemunduran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Cara untuk menegetahui kemajuan atau kemunduran usaha adalah dengan membandingkan posisi usaha dengan evaluasi sebelumnya (evaluasi posisi awal dan posisi kini). Apakah penjualan menunjukkan kecenderungan meningkat, apakah laba bersih meningkat atau menurun?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Mengambil langkah-langkah perbaikan dan pengembangan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Apapun kondisi usaha anda saat ini, sudah tentu anda ingin membuatnya lebih baik lagi. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="SV">Jika usaha anda meningkat maka anda<span style=""> </span>ingin lebih mengembngkannya lagi; dan jika ternyta kondisinya menurun, anda juga pasti ingin melakukan tindakan perbaikan. Dengan evaluasi mak anda akan lebih mdah melakukan tindakan perbaikan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.15pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Menentukan target usaha berikutnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Menentukan langkah perbaikan dan pengembangan harus dibarengi dibarengi dengan suatu target pencapaian usaha. Misalnya berapa target penjualan yang harys dicapai pada 2 bulan ke depan. Dengan melakukan evaluasi, anda dapat menetapkan target yang sesuai; atau bila ada peluang bagus maka anda akan memperbaharui target pencapaian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">2). Kapan Melakukan<span style=""> </span>Evaluasi?<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Tidak ada patokan <st1:place st="on"><st1:city st="on">baku</st1:city></st1:place> kapan saat yang tepat untuk melakukan evaluasi, namun saat melakukan evaluasi dapat digolongkan menjadi dua.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Secara rutin/berkala<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Evaluasi dapat dilakukan mingguan, bulanan, triwulanan atau tahunan. Evaluasi berkala baik untuk dilakukan karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul dapat lebih cepat diatasi dan peluang untuk pengembangan dapat lebih cepat dimanfaatkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="FI">Secara Insidental<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IT">Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat. Evaluasi ini sering dilakukan bila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini kurang bagus karena seringkali pada saat dilakukan evaluasi masalahnya sudah terjadi sehingga yang dapat dilakukan hanyalah tindakn koreksi, sedangkan tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IT">3). Aspek-Aspek Yang Perlu Dievaluasi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="ES"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Kondisi Keuangan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Keuangan adalah darah bagi setiap usaha. Bila terjadi kebocoran dalam keuangan, usaha akan menjadi<span style=""> </span>lesu dan lambat laun akan mati. Cara paling mudah untuk mengevaluasi keuangan usha anda adalah dengan cara mengevaluasi laporan keuangannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat laporan keuangan yang akurat secara berkala. Laporan keuangan mencakup Neraca, Laporan Laba-Rugi, Budget Usaha, dan Laporan Arus Kas. Kinerja keuangan usaha dapat diukur dengan rasio pengukur seperti rasio lancar, keuntungan atas penjualan. laba atas total harta, pertumbuhan penjualan, dll.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="ES"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Kondisi Pasar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Kondisi pasar seringkli berubah dengan cepat sehingga diperlukan dengan pengamatan dan evaluasi terus menerus untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi pasar. Evaluasi pangsa pasar, yaitu evaluasi tentang seberapa bagian dari pasar yang telah dikuasai oleh usaha (produk) kita Selian itu, siapa saja pesaing anda dan bagaimana kondisi pesaing tersebut, mana pemain lama dan mana pemain baru. Apakah pelanggan masih menyukai produk anda atau sudah berpaling ke produk lain?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="ES"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Efektivitas dan Efisiensi Usaha<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Usaha yang sehat biasanya ditandai dengan kinerja yang efektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi dapat dilihat dari beberapa aspek seperti 4 T (Tepat Produk, Tepat Harga, Tepat Lokasi, Tepat Promosi). Keempat “tepat” ini harus dievaluasi<span style=""> </span>agar selalu tepat mendatangkan keuntungan usaha. Selain 4 T, faktor sumberdaya manusia (SDM) dan teknologi juga juga berpengaruh terhadap usaha anda. Apabila anda melihat SDM anda tidak ramah pada pelanggan, tidak produktif, maka perlu dievaluasi kompensasi/insentif mereka atau situasi kerja yang ada dalam usaha anda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="ES"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Dampak Lingkungan dan Dampak Sosial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;" lang="ES">Alangkah baiknya jika dalam evaluasi juga dimasukkan dampak lingkungan dan dampak sosial yang ditimbulkan oleh usaha anda. Apakah usaha anda mencemari lingkungan, menimbulkan suara bising, menghalangi lalu lintas?. Bila ya, maka harus dicari solusinya. Upaya pemecahannya dapat melibatkan warga sekitar sehingga mereka juga memahami masalah usaha anda. Bila tidak ada masalah, anda juga dapat menunjukkan kepedulian<span style=""> </span>terhadap lingkungan dan warga sekitar, dengan cara menyumbang untuk pembangnan fasilitas umum seperti sarana olahraga, dan lain-lain (IR).<o:p></o:p></span></p> Irsan Rangkutihttp://www.blogger.com/profile/07917643330434579357noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1157052862616760652.post-30349567867781352502009-04-20T11:10:00.000-07:002009-04-20T11:18:43.749-07:00Trend Besar Ekonomi Dunia Sampai 2020<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIRSAN%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><span style="font-size:100%;"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place" downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/"></o:smarttagtype></span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Gautami; panose-1:2 0 5 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:2097155 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:100%;">D. Sudradjat Rasyid, Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga, Kemenegpora, dalam acara Sosialisasi Kelompok Usaha Pemuda Produktif (17-18 April 2009, di Puncak, Bogor)<span style=""> </span>mengemukakan bahwa “ada ada lima bidang yang menjadi kecenderungan dalam perkembangan ekonomi dunia sampai 2020”. </span><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;">Kelima bidang dimaksud adalah: (1) Olahraga, (2) Pariwisata, (3) Maritim, (4) Pertanian, dan (5) Produk Manufaktur.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="font-family:Arial;">
<br /></span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="font-family:Arial;">Olahraga <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:100%;">Mungkin saja anda heran mengapa olahraga terpilih menjadi trend nomor satu. Olahraga di berbagai tempat di belahan dunia saat ini dapat kita saksikan melalui kemajuan teknologi (misalnya TVn dan video streaming). Siaran TV tentang sepakbola, tinju, bulu tangkis, dll, baik dalam pertandingan skala internasional maupun regional telah menghasilkan uang ratusan milyar bahkan trilliun rupiah. Tinju, apalagi kelas berat, salah satu olahraga yang berdurasi sekitar <span style=""> </span>1 jam, direlay sedikitnya 110 negara, setiap negara membayar Rp. 2 milyar, maka panitia dapat memperoleh sekitar 220 milyar hanya dalam 1 jam saja. Belum lagi dari tiket tontonan, jika dalam arena tinju penontonnya 500 orang, harta 1 tiket Rp. 75 juta, maka panitia memperoleh Rp. 37,5 milyar. Belum lagi dari peroleh dari restoran, hotel, transportasi dan jasa lainnyaa. Jenis olahraga lainnya sudah tentu akan memperoleh keuntungan besar. Olimpiade Beijing tahun 2008 yang merupakan olimpiade yang paling besar keuntungannya dalam sejarah sampai kini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="font-family:Arial;">
<br /></span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="font-family:Arial;">Pariwisata. <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;color:black;" >Menbudpar Jero Wacik mengatakan bahwa pencapaian jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2008 berkisar antara 6,4 juta hingga 6,5 juta wisman, dan hal ini dijadikan sebagai patokan dalam menentukan target tahun 2009 (Madina Online, 25/11/08). Angka perkiraan capaian kunjungan tersebut berdasarkan perhitungan statistik. Tahun 2009 diharapkan angka pencapaian tersebut meningkat. Menbudpar menegaskan<span style=""> </span>bahwa <span style=""> </span>pengaruh krisis keuangan global terhadap pariwisata diperkirakan relatif kecil, karena pengalaman selama ini masalah keamanan justru pengaruhnya lebih besar terhadap sektor pariwisata, seraya mengatakan program Visit Indonesia Year akan dilanjutkan dengan berbagai alternatif tema seperti MICE, Marine, dan Ecotourism. Pada saat ini dan mendatang kegiatan olahraga juga tidak dapat dipisahkan dari pariwisata. Dengan kata lain olahraga merupakan bagian dari pariwisata dunia. Oleh karena itu, wajar saja jika bidang ini sudah banyak digeluti oleh berbagai pihak. <st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> telah memulainya dengan berbagai loma Internasional, seperti Selancar, Lomba Layar Internasional, dll. Kemudian dilanjutkan dengan Festival Internasional Olahraga Pemuda Bahari (FIPOB). FIPOB ke 4 tahun ini akan dilaksanakan<span style=""> </span>di Sumut (<st1:city st="on">Medan</st1:city>) tgl 7-15 Juni 2009, setelah sebelumnya dilaksanakan di Makassar, <st1:city st="on"><st1:place st="on">Padang</st1:place></st1:city>, Menado. <st1:place st="on">Para</st1:place> pengusaha, baik di bidang </span><span style="font-family:Arial;font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="font-family:Arial;"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="font-family:Arial;">
<br /></span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span style="font-family:Arial;">Maritim<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;font-family:Gautami;font-size:100%;" >Hampir 75% dari seluruh wilayah Indonesia ditutupi oleh lautan, dengan luas kurang lebih 3,1 kilometer persegi lautan territorial dan <i style="">archipelago</i> dan 2,7 juta kilometer persegi, yang ditaburi 17.504 pulau dari Sabang hingga Merauke. </span><span style="font-family: arial;font-family:Gautami;font-size:100%;" lang="SV">Indonesia di juluki Negara Kepulauan. Lautan seluas itu tidaklah kosong, namun dihuni oleh beranekaragam organisme yang indah juga kaya manfaat, antara lain 782 jenis makro alga, 461 jenis karang batu, 2500 jenis moluska, 1512 jenis krustasea, 850 jenis spons, 1400 jenis echinodermata, 2057 jenis ikan karang dan 38 jenis reptilia laut (Anugerah Nontji, 2004). Ditilik dari keindahan terumbu karang yang melingkupi 85.707 km2 atau 18.0 persen dari luasan terumbu karang, Indonesia <span style=""> </span>merupakan termasuk kolam raksasa <i style="">Megabiodiversity</i>. Indonesia merupakan arena bahari terbesar di dunia, 70% terdiri dari lautan dengan pantai terpanjang ke-2 di dunia, dan sekitar 60% penduduknya tinggal di daerah pesisir. Indonesia memiliki sejarah Majapahit yang merupakan Negara Maritim yang kuat dan terkenal ke mancanegara. Akan tetapi <i style="">illegal fishing</i> sudah lama memasuki perairan Indonesia; </span><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;">kapal-kapal dari negara lain sudah memasuki laut kita, dan kita belum menikmati kemakmuran sebagai negara maritim. Tiap tahun ikan kita dicuri yang nilainya sekitar Rp. 43 trilliun. Oleh karena itu, KUPP berbasis maritim sangat penting untuk dikembangkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span lang="SV" style="font-family:Arial;">
<br /></span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Pertanian<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;">Bidang pertanian sudah lama merupakan andalan Indonesia. Hasil-hasil pertanian Indonesia sudah diekspor ke mancanegara. Hanya saja beberapa tahun belakangan ini petani kita sudah mengeluh karena berbagai sebab, misalnya perlindungan terhadap petani dirasakan kurang; kemudian banyak sekali produk pertanian asing yang masuk ke pasar Indonesia. Bisa jadi hal ini akibat perjanjian perdagangan Internasional. Akan tetapi masih banyak produk pertanian yang dapat dikelola dengan baik, sebagai hasil kekayaan alam Indonesia, asalkan dapat memenuhi standar internasional.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b style=""><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Produk Manufaktur<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;">Produk industri olahan baik hasil laut, hasil pertanian, sudah lama menjadi andalan di bidang industri. Akan tetapi beberapa tahun belakangan ini, produk indutsri kreatif menjadi lebih trend, misalnya di bidang musik, aksesoris, handycraft, dll. Indonesia sudah mencanangkan tahun 2008 sebagai tahun industri kreatif.banyak sekali kreativitas anak muda masuk dalam produk industri kreatif ini.
<br /></span></p><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CIRSAN%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;">
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;">Para generasi muda Indonesia, jika mau menciptakan lapangan kerja, agaknya dapat ”memasuki” salah salah satu atau lebih dari kelima bidang tersebut. David McClelland, yang pernah meneliti lebih dari 60 negara menyimpulkan bahwa negara yang maju adalah negara yang<span style=""> </span>memiliki 2% dari total penduduknya sebagai enterpreneur yang tangguh. Rohnya ekonomi adalah enterprenership, pelaku.knya enterpreneur. Keberhasilan seorang manusia dilihat dari produktivitasnya,<span style=""> </span>bukan hanya kebijakannya (IR).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;">
<br /></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> Irsan Rangkutihttp://www.blogger.com/profile/07917643330434579357noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1157052862616760652.post-90249504009722343312009-04-06T22:32:00.000-07:002009-04-06T22:36:12.677-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUhLTIUT2Zq5NuDvWt6j7640uzUjRssnuBEEomru2PHnSEolthZwd4WaMOVbQ_krS-xuMbkgtJaD0Uf1oHqKRwaQyk7GyEy-J_RrgpfqJDo-Jm1UnLu_A-VDRNJuUXSkm29o1nubBwQe9p/s1600-h/2+%2815%29.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUhLTIUT2Zq5NuDvWt6j7640uzUjRssnuBEEomru2PHnSEolthZwd4WaMOVbQ_krS-xuMbkgtJaD0Uf1oHqKRwaQyk7GyEy-J_RrgpfqJDo-Jm1UnLu_A-VDRNJuUXSkm29o1nubBwQe9p/s320/2+%2815%29.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321819043866933442" border="0" /></a>Irsan Rangkutihttp://www.blogger.com/profile/07917643330434579357noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1157052862616760652.post-180582810827738592009-04-06T20:54:00.000-07:002009-04-06T20:54:55.971-07:00MEMBER AREA FormulaBisnis.com<a href="http://formulabisnis.com/mbr_area/resell.php">MEMBER AREA FormulaBisnis.com</a>Irsan Rangkutihttp://www.blogger.com/profile/07917643330434579357noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1157052862616760652.post-7147188997381699312009-03-25T20:48:00.000-07:002009-03-25T21:24:17.596-07:00KEBODOHAN DAN KEMISKINAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEighjMfppCUCFuC6ND2pgNOTv3-gHMQhCq28VXnVuDfQEJuEyg2FOxzKkx9gGvVnfmMGNKIWzz9Ou4t4YU3KpqvnMlTqtaqQJt6wF4ZO4wC0sO_UMMfEry0OGesUeEO75Ndo2K42lyq6HTZ/s1600-h/Permainan.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 133px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEighjMfppCUCFuC6ND2pgNOTv3-gHMQhCq28VXnVuDfQEJuEyg2FOxzKkx9gGvVnfmMGNKIWzz9Ou4t4YU3KpqvnMlTqtaqQJt6wF4ZO4wC0sO_UMMfEry0OGesUeEO75Ndo2K42lyq6HTZ/s320/Permainan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5317341019768228194" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><i style=""><span style=";font-family:";" lang="NO-BOK"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;"><br /></span></span></span></i><span style=";font-family:";" lang="NO-BOK"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Empat Dekade Hari Aksara Internasional</span></span></span><i style=""><span style=";font-family:";" lang="NO-BOK"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;"><br /><br />Majda El Muhtaj<br /><span style="font-size:85%;">(Dosen FIS UNIMED & Peminat Kajian HAM)</span><br /><br /></span></span></span></i></span><div style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Literacy, key to good health and well-being (melek aksara, kunci untuk kesehatan dan kehidupan manusia yang baik). Inilah tema besar Peringatan Hari Aksara Internasional (International Literacy Day) tahun ini. Sekalipun ringkas, kalimat itu penuh makna. Buta aksara sangat dekat dengan kebodohan dan kemiskinan. Dalam kondisi itu, perlindungan dan pemenuhan HAM dipastikan sulit dilaksanakan. Pembangunan sebuah bangsa juga bisa dipastikan gagal jika masyarakatnya tidak mampu mengiringi laju pembangunan dengan baik. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Ketidaksinambungan gagasan pembangunan merupakan preseden negara gagal karena ketidakpahaman acapkali dapat ditafsirkan multi dan mengarah pada pemaksaan dan penindasan. Masyarakat internasional berkepentingan kuat untuk mencerdaskan umat manusia sebab dengan itulah dimungkinkan pelrindungan dan pemenuhan HAM dapat direalisasikan. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Tema besar Hari Aksara tahun ini merupakan refleksi tentang masih minornya realitas kebodohan dan kemiskinan. Dengan kemelekan aksara, masyarakat dipastikan dapat memilah dan memilih upaya pencapaian kualitas hidup yang lebih bermartabat. Aksara sangat membantu kita mengenal dan mengisi kehidupan yang lebih baik. Kaum perempuan adalah kelompok rentan pelanggaran HAM yang menempati angka tertinggi kebodohan dan kemiskinan di dunia. Dengan tema tahun ini, kemandirian dan keberdayaan perempuan diharapkan dapat menunjang kualitas hidup mereka. Lebih dari itu, pada gilirannya memberikan iklim kehidupan yang sehat pula bagi generasi selanjutnya. </span></span><br /><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span><span style="font-weight: bold;">Kebodohan & Kemiskinan Perempuan</span></span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Kebodohan mengakibatkan kemiskinan. Dua bentuk ini berkorelasi positif untuk mendegradasi kemartabatan manusia. Kebodohan seringkali dinyatakan bermula dari ketidakmampuan mengenal aksara. Ketidakmampuan itu akan menjadi lebih sistematis jika kebjakan pendidikan berjalan sangat diskriminatif. Kesan pejoratif terhadap kaum perempuan sebagai pemlik kebodohan dan kemiskinan secara nyata efektif bahkan nyaris sempurna menjadikan mereka sebagai kelompok marjinal yang rentan terhadap pelanggaran HAM. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Kemiskinan perempuan membuat mereka tidak merdeka. Intervensi pada putusan dan kreasi intelektual mereka juga telah menghegomoni otonomisasi dir mereka di tengah kecerdasan kaum laki-laki. Persaingan tidak sehat ini telah berjalan dalam waktu yang panjang. Padahal, sadar atau tidak, suka atau tidak, kaum perempuan, dengan kelebihan potensi biologis mereka sangat nyata menentukan kualitas generasi selanjutnya. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Ketidakadilan sistematis ini harus diretas dengan membangun kesadaran kolektif mengemas sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang peduli terhadap nasib dan masa depan generasi selanjutnya. Pintu masuk itulah, hemat saya, yang dapat menerobos ”tembok peradaban” sebagai produk keangkuhan manusia dewasa, bernama laki-laki. Dari 860 juta orang dewasa di dunia tidak bisa baca-tulis. Ironisnya, dua pertiga dari jumlah itu adalah perempuan. Nasib yang sama juga dirasakan oleh anak-anak perempuan. Mereka adalah jumlah terbesar dari tertutupnya akses terhadap pendidikan. Dipastikan mereka akan menjadi orang dewasa yang bodoh dan miskin. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Realitas ini tidak bisa dibiarkan berkepanjangan. Untuk konteks Indonesia, perkembangan buruk pendidikan bias gender sedemikian mengental. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional yang efektif berlaku sejak 19 Desember 2000 masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Sejatinya, kebijakan pusat dan daerah, melalui Inpres ini, diharapkan melakukan percepatan kebijakan yang memungkinkan bagi keikutsertaan aktif kaum perempuan sebagai stakholder pembangunan. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Sekalipun, memang pendidikan keluarga memberikan dampak yang besar bagi munculnya kesadaran kolektif, namun tidak bisa dipungkiri diseminasi HAM perempuan (women’s human rights) secara meluas dapat membangun kesepahaman kolektif. Oleh karena itu maka, gerakan pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) harus berpijak pada wawasan gender para pengambil kebijakan itu sendiri. Tanpa jendela berpikir yang paradigmatik terhadap nasib dan masa depan kaum perempuan di Indonesia, dipastikan gender mainstreaming movement akan menuai kegagalan.</span></span><br /><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span><span style="font-weight: bold;">Perempuan Juga Manusia</span></span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Dalam perspektif hukum HAM internasional, ditegaskan bahwa perempuan juga manusia. Mereka memiliki hak asasi sebagaimana laiknya manusia pada umumnya. Dengan kata lain, memosisikan eksitensi mereka sebagai kelas kedua merupakan pengingkaran dan pelanggaran terhadap HAM universal. Diskriminasi dengan dasar ras, agama, jenis kelamin, etnis dan sebagainya tidak bisa dibenarkan. Pasal 2 DUHAM Tahun 1948 menyatakan, Everyone is entitled to all the rights and freedoms set forth in this Declaration, without distinction of any kind, such as race, colour, sex, language, religion, political or other opinion, national or social origin, property, birth or other status …. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Deklarasi Wina Tahun 1993 (Vienna Declaration and Programee of Action) mengafirmasi pernyataan klausul di atas sekaligus menyatakan bahwa HAM perempuan merupakan hak yang melekat dan tak terpisahkan dengan jati diri manusia itu sendiri. Selengkapnya dinyatakan, The human rights of women and of the girl-child are an inalienable, integral and indivisible part of universal human rights. The full and equal participation of women in political, civil, economic, social and cultural life, at the national, regional and international levels, and the eradication of all forms of discrimination on grounds of sex are priority objectives of the international community.</span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Jika kita melihat delapan Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) maka tampak jelas bahwa perlindungan dan pemenuhan HAM dapat memajukan tatanan kehidupan global, yakni Goal 1: Eradicate extreme poverty and hunger; Goal 2: Achieve universal primary education; Goal 3: Promote gender equality and empower women; Goal 4: Reduce child mortality; Goal 5: Improve maternal health; Goal 6: Combat HIV/AIDS, malaria and other diseases; Goal 7: Ensure environmental sustainability; Goal 8: Develop a global partnership for development. </span></span><br /></span><span style="font-size:130%;"><span style="" lang="NO-BOK"><span>Begitupun, laporan MDGs Tahun 2006 lalu kelihatan masih menyisakan problematika yang pelik, yakni marjinalisasi anak-anak dan perempuan dalam berbagai kebijakan negara. Laporan itu menyebutkan, 450 ribu anak-anak meninggal dunia pada tahun 2004 dan dua pertiganya berasal dari enam negara, yakni Indonesia, Cina, Republik Demokratik Kongo, India, Nigeria dan Pakistan. Laporan ini, setidaknya menggambarkan duka kebodohan dan kemiskinan yang semakin akut. Pelayanan dan jaminan kesehatan tidak akan bisa dipenuhi di tengah kemiskinan dan kebodohan kaum perempuan yang berperan sebagai isteri atau ibu dari anak-anak mereka.</span></span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span style=";font-size:130%;" lang="NO-BOK" ><span>Akhirnya, kesadaran jamak terhadap pentingnya pemberdayaan kaum perempuan, pada intinya, adalah mengawal eksistensi bangsa dan menyelamatkan generasi mendatang. Jelas sekali hal ini berimplikasi kepada wajah-wajah pemimpin bangsa kita di masa mendatang. Perempuan ataupun ibu yang bodoh dan miskin berisiko tinggi pada kenyamanan untuk menikmati hak-hak asasi mereka. Melek aksara bukanlah hal kecil. Dari sinilah awal peradaban sebuah bangsa. Jika kita masih membiarkan tingkat buta aksara yang terus meningkat, dipastikan bangsa ini akan ”tenggelam” dalam kebodohan dan kemiskinan di tengah kekuatan hegemoni global.☺ Semoga Bermanfaat</span></span><br /><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><br /><i style=""><span style=";font-family:";font-size:14;" lang="NO-BOK" ></span></i></div>Irsan Rangkutihttp://www.blogger.com/profile/07917643330434579357noreply@blogger.com0